TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duh, Tren Keuangan di Kalangan Millennial Ini Bikin Galau!

Kamu mengalaminya gak, guys?

Ilustrasi (Unsplash/rawpixel)

Jakarta, IDN Times - Slogan YOLO (You Only Live Once) lekat banget dengan kehidupan generasi millennial. Banyak yang memaknai slogan ini sebagai cara untuk menikmati kebebasan karena hidup cuma sekali.

Namun, slogan YOLO ini memberi dampak yang gak terlalu menyenangkan dari segi keuangan para millennial nih. Salah satu contohnya adalah tidak memikirkan tabungan jangka panjang.

Ingin tahu lebih lengkapnya? Yuk, lanjut baca fakta mengenai tren keuangan millennial di bawah ini.

1. Millennial tidak menabung untuk dana pensiun

Pixabay/Ilustrasi Millennials

Studi yang dilakukan oleh Wells Fargo pada 2014 menemukan bahwa dari 1.600 remaja di Amerika Serikat, 45 persen di antaranya tidak menabung untuk dana pensiun. Seperti dikutip Forbes, salah satu alasannya karena adanya beban pinjaman mahasiswa yang memengaruhi jumlah dana yang harus ditabung.

2. Sering telat bayar tagihan

Pixabay

Millennial yang gemar berbelanja dengan kartu kredit kerap melewatkan tanggal pembayaran tagihan. Menurut hasil studi American Institute of CPAs (AICPA), jika dibandingkan dengan generai-generasi sebelumnya, millennial-lah yang paling sering terlambat bayar tagihan.

3. Punya skor kredit yang rendah

Ilustrasi (Pixabay)

Masih berkaitan dengan fakta sebelumnya, akibat sering terlambat membayar tagihan berdampak pada skor kredit millennial yang rendah. Hal tersebut didukung oleh survei dari Experian yang menyebutkan bahwa generasi millennial memiliki skor kredit yang terendah apabila dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

Skor kredit yang rendah berdampak terhadap peluang pinjaman yang bisa diterima oleh peminjam. Semakin rendah skor kredit, maka peminjam tersebut dinilai memiliki risiko tinggi.

Baca Juga: Jokowi: Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tangan Millennials

4. Lupa kalau dia punya pinjaman mahasiswa

Sumber Gambar: beritaseharian.com

Biasanya ini berlaku bagi millennial yang berada di negara yang ada layanan pinjaman uang kuliah seperti Amerika Serikat. Studi yang dilakukan oleh Brooking Institute menemukan bahwa dari millennial yang memiliki pinjaman mahasiswa, 14 persen di antaranya berpikir bahwa mereka tidak memiliki pinjaman. Selain itu, 28 persen di antaranya tidak mengetahui jenis pinjaman seperti apa yang mereka terima".

Pertumbuhan saldo rata-rata untuk setiap pinjaman mahasiswa pun jadi membengkak, dari 15 ribu dolar per orang pada 2004 menjadi 27 ribu dolar pada 2014.

 

Baca Juga: Penyakit Millennials, Teriak Anti Korupsi Tapi Hobi Titip Absen

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya