ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)
Keputusan untuk membagikan dividen tidak terlepas dari kinerja apik PJAA sepanjang tahun lalu. PJAA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp152 miliar pada 2022. Capaian itu meningkat 156 persen dibandingkan 2021 ketika PJAA membukukan rugi bersih hingga Rp275 miliar.
Perolehan laba bersih tersebut juga ditopang oleh pendapatan usaha sebesar Rp957 miliar atau naik 146 persen dibandingkan 2021 yang hanya Rp389,3 miliar. Winarto bilang, kinerja apik PJAA tidak terlepas dari upaya perseroan bertransformasi dalam menghadapi pandemik COVID-19.
"Kondisi pandemi yang semakin membaik turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi Ancol dengan membantu meningkatkan jumlah kunjungan di 2022. Selain itu kami juga melakukan transformasi internal dengan meningkatkan profitabilitas seoptimal mungkin serta menjaga rasio-rasio keuangan sehingga kami bisa bangkit dari jurang kerugian dan berhasil membukukan laba," tutur dia.
Kinerja apik juga ditunjukkan lewat menurunnya jumlah liabilitas PJAA menjadi Rp2,33 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,93 triliun.
Sementara itu, jumlah ekuitas naik menjadi Rp1,54 triliun dari Rp1,49 triliun. Meski begitu, jumlah aset PJAA mengalami penurunan menjadi Rp3,89 triliun dari sebelumnya Rp4,42 triliun.