ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat adanya kenaikan anggaran untuk belanja negara pada Mei ini, yakni sebesar 14 persen.
"Belanja negara kita telah dibelanjakan Rp1.145,3 triliun. Artinya tumbuh tinggi 14 persen. Ini 34 persen dari target belanja tahun ini," kata Sri Mulyani.
Kemudian, belanja pemerintah pusat mencapai Rp824,3 triliun atau tumbuh 15,4 persen. Rinciannya belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp388,7 triliun atau tumbuh 19,1 persen dari tahun lalu. Di sisi lain, belanja non-K/L sebesar Rp435,6 triliun atau tumbuh 12,2 persen.
Dengan demikian, belanja pemerintah pusat ini 33,4 persen dari alokasi belanja pemerintah pusat yang dianggarkan sebesar Rp2,467,5 triliun. Sementara untuk transfer ke daerah sebesar Rp321 triliun atau 37,4 persen dari alokasi transfer tahun ini yang juga tumbuh double digit sebesar 10,5 persen.
"APBN kita hingga Mei masih terjaga meskipun tidak lepas dari rambatan global. Yang telah saya sampaikan tadi penurunan penerimaan negara terutama dari berbagai harga komoditas dan profitabilitas dari perusahaan serta dari sisi berbagai kebijakan yang kita lakukan, sedangkan belanja negara yang mengalami kenaikan baik karena adanya jadwal politik seperti pemilu maupun dari sisi tugas dari APBN melakukan counter cyclical tadi," tutur Sri Mulyani.
"Bagian sangat besar dari belanja kita langsung dinikmati masyarakat untuk menjadi bantalan dari shock tekanan yang berasal dari ekonomi global maupun nasional," sambung dia.