Jakarta, IDN Times - Anggota komisi IX DPR, Netty Heryawan mengkritik pemerintah yang membiarkan terjadinya kelangkaan komoditas beras. Berdasarkan data dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), harga komoditas beras per kilogram sudah menembus rekor baru di pasaran, yakni Rp18.500.
Anggota parlemen dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menduga kuat peristiwa kelangkaan dan mahalnya komoditas beras merupakan akibat kebijakan bansos yang salah penerapan. Ia mengaku khawatir bila situasi ini terus dibiarkan maka bisa menurunkan daya beli masyarakat terhadap bahan pokok.
"Padahal, sebentar lagi masyarakat Indonesia akan memasuki bulan suci Ramadan dan Idulfitri, di mana kebutuhan pokok akan semakin meningkat," ujar Netty, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (23/2/2024).
Ia pun tak sepakat dengan alasan yang disampaikan oleh pemerintah bahwa kelangkaan dan mahalnya harga beras di pasaran dipicu perubahan cuaca, sehingga hasil panen turun.
"Alasan adanya El Nino dan gagal panen bukan faktor tunggal yang membuat beras menjadi langka dan mahal. Justru kebijakan bansos yang ugal-ugalan tanpa memikirkan ketersediaan pasokan juga menjadi faktor penyebab beras langka," kata dia.