ilustrasi paylater (pexels.com/Fokusiert)
Sebelumnya diberitakan, fitur BNPL yang tersedia di berbagai platform e-commerce saat ini memberikan kemudahan untuk akses pembiayaan, tetapi juga bisa memicu permasalahan.
Berdasarkan survei dalam Indonesia Millennial and Gen Z Report (IMGR) 2026, ada 34 persen responden dari generasi millennial yang mengkhawatirkan risiko dari penggunaan fitur BNPL.
"Melonjaknya platform BNPL di Indonesia telah mengubah cara generasi muda mengelola keuangan—menawarkan fleksibilitas, tetapi juga mengungkap kerentanan baru," tulis laporan IMGR.
Sementara itu, hasil survei menunjukkan hanya 26 persen responden Gen Z yang khawatir akan risiko BNPL.
Meski BNPL makin marak, generasi muda Indonesia mulai mempertanyakan risiko jangka panjang. Hanya 26 persen responden Gen Z yang mengutarakan kekhawatirannya soal risiko dibandingkan millennial yang 34 persen," tulis laporan tersebut.
IMGR juga melakukan survey atas penggunaan fitur BNPL di kalangan millennial dan gen Z. Hasil survei menunjukkan, 41 persen responden menggunakan BNPL karena berbelanja melebihi limit yang sudah ditetapkan diri sendiri.
Lalu, 39 persen menggunakan BNPL untuk berbelanja di luar kebutuhan. Sementara, 52 persen percaya bahwa penggunaan BNPL sama saja mendorong seseorang untuk melakukan pemborosan. Dalam survei itu juga disebutkan aplikasi-aplikasi penyedia fitur BNPL, seperti Shopee PayLater, GoPayLater, Kredivo, dan Akulaku.