ilustrasi kemiskinan absolut (pexels.com/Jimmy Chan)
Kemiskinan absolut gak sekadar persoalan kekurangan uang, tapi juga tentang kehilangan harapan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dampaknya akan merambat ke berbagai aspek kehidupan, entah dari kesejahteraan individu, stabilitas sosial, hingga masa depan bangsa. Jadi, kita perlu memahami risikonya agar semakin sadar betapa mendesaknya masalah ini diatasi bersama.
Berikut ini beberapa risiko besar yang akan kita hadapi jika kemiskinan absolut tidak segera ditangani:
1. Penurunan kualitas hidup masyarakat
Kehidupan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan absolut ditandai dengan keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, tempat tinggal layak, serta pelayanan kesehatan dan pendidikan. Kondisi ini menyebabkan kualitas hidup mereka terus menurun dari waktu ke waktu. Akibatnya, muncul ketimpangan sosial yang semakin melebar antara kelompok mampu dan gak mampu, “Si Kaya Makin Kaya, Si Miskin Juga Makin Sengsara”.
2. Meningkatnya angka kematian dan masalah kesehatan
Kemiskinan membuat banyak orang gak mampu memperoleh gizi seimbang atau mengakses fasilitas kesehatan yang layak. Sanitasi yang buruk serta lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat turut memperburuk kondisi kesehatan masyarakat miskin. Akibatnya, angka kematian, terutama pada anak-anak dan lansia, meningkat karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah atau diobati jika mereka memiliki sumber daya yang cukup.
3. Berkurangnya sumber daya manusia (SDM) berkualitas
Kemiskinan yang berlarut-larut berpotensi memutus akses pendidikan generasi muda, lho. Anak-anak yang tumbuh dalam kondisi kekurangan cenderung putus sekolah karena harus membantu ekonomi keluarga. Dalam jangka panjang, hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah SDM berkualitas yang dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan menghambat laju kemajuan ekonomi negara.
4. Meningkatnya kriminalitas dan konflik sosial
Ketika kebutuhan dasar gak terpenuhi, sebagian orang mungkin merasa terdesak untuk mencari jalan pintas demi bertahan hidup. Hal ini bisa memicu tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, atau kekerasan sosial lainnya. Menakutkan, kan?
5. Menghambat pertumbuhan ekonomi nasional
Kemiskinan absolut yang meluas mengurangi daya beli masyarakat, sehingga roda perekonomian berjalan lambat. Sektor produksi dan perdagangan menjadi lesu karena permintaan yang rendah, sementara pemerintah harus terus menanggung beban sosial yang tinggi. Dalam jangka panjang, hal ini menciptakan vicious cycle atau lingkaran setan kemiskinan yang sulit diputus tanpa intervensi nyata dari berbagai pihak.
Pada akhirnya, kemiskinan absolut adalah keadaan yang gak bisa dianggap sepele. Ini bukan sekadar persoalan ekonomi, tetapi persoalan kemanusiaan. Kalau kita ingin bangsa ini maju dan berkeadilan, kita harus bergerak bersama. Hanya dengan itulah kita bisa berharap satu hari nanti gak ada lagi manusia yang dipaksa memilih antara makan atau sakit karena gak punya akses dasar. Setuju?