unsplash.com/@austindistel
Para investor harus dapat menyesuaikan portofolio investasi ke dalam investasi yang akan mereka jalankan. Investor harus dapat menentukan profil risiko yang cocok dengan gaya investasinya. Hal ini bertujuan untuk menentukan instrumen yang sesuai.
Berikut ini adalah 3 jenis profil risiko portofolio:
1. Konservatif
Jenis risiko pertama pada portofolio investasi adalah konservatif, yaitu sebuah tipe investasi yang memiliki tingkatan toleransi yang kecil terhadap risiko investasi. Tipe konservatif dapat diartikan bahwa para investor tidak menyukai investasi yang berisiko.
Biasanya profil konservatif menjadi incaran para investor pemula. Investor pemula cenderung takut untuk kehilangan uang yang mereka investasikan. Konservatif memiliki return yang rendah. Contoh dari jenis konservatif adalah reksa dana pasar uang.
2. Moderat
Moderat memiliki tingkatan toleransi tengah-tengah kepada risiko investasi yang nantinya akan dihadapi oleh investor. Para investor yang berada pada jenis ini akan siap menerima bentuk kerugian dan dapat bertanggung jawab dengan keputusan yang dibuatnya sendiri.
Umumnya, investor jenis moderat ini akan mendiversifikasi investasinya ke banyak instrumen investasi dengan tingkatan risiko yang berbeda-beda. Contoh dari jenis moderat adalah reksa dana pendapatan tetap.
3. Agresif
Jenis agresif memiliki prinsip tinggi risiko dan tinggi pendapatan. Para investor yang memiliki profil dengan rusiko agresif biasanya sudah mengerti tentang fluktuasi harga di pasar modal dan pasar saham.
Para investor yang berjenis agresif justru melihat kesempatan baik ketika harga saham turun, yaitu untuk penambahan portofolionya. Para investor tersebut memiliki tujuan ketika harga saham yang dibelinya kembali naik pada jangka waktu tertentu, maka mereka akan mendapatkan pemasukan yang besar.
Contoh investasi agresif adalah reksa dana pasar saham, reksa dana terproteksi dan reksa dana indeks.