Ilustrasi IT (lifepal.co.id)
1. Asal usul nama "blue chip" dari dunia poker
- Istilah blue chip berasal dari permainan poker, di mana chip berwarna biru memiliki nilai tertinggi.
- Analogi ini dipakai di pasar saham untuk menggambarkan perusahaan yang bernilai tinggi dan kredibel.
2. Lebih tahan terhadap krisis ekonomi
- Saham blue chip terbukti lebih tahan banting saat krisis seperti pandemi COVID-19 atau krisis finansial 2008.
- Investor institusional kerap menjadikannya pilihan untuk diversifikasi risiko.
3. Sering masuk indeks saham terkemuka
- Di Indonesia, saham blue chip umumnya tergabung dalam LQ45, IDX30, atau MSCI Indonesia Index.
- Di luar negeri, contohnya saham blue chip masuk Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500.
4. Menjadi tolak ukur kinerja pasar
- Kinerja saham-saham blue chip sering dijadikan patokan performa pasar secara keseluruhan, karena mewakili kekuatan ekonomi nasional.
- Jika mayoritas saham blue chip naik, biasanya menandakan sentimen pasar sedang positif.
5. Didominasi oleh sektor keuangan dan konsumsi
- Di Indonesia, saham blue chip didominasi oleh sektor perbankan, telekomunikasi, dan barang konsumsi.
- Hal ini mencerminkan kebutuhan dasar masyarakat dan stabilitas sektor-sektor tersebut.
6. Digemari oleh investor global
- Banyak investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia memilih saham blue chip karena dianggap aman dan berisiko rendah.
- Saham ini sering mendapat porsi besar dalam reksa dana dan dana pensiun.
7. Bisa dibeli secara fraksional
- Saat ini, kamu bisa membeli saham blue chip dengan lot kecil atau bahkan 1 saham saja, melalui fitur saham fraksional di beberapa platform sekuritas digital.
8. Sering dijadikan dividen aristokrat
- Beberapa saham blue chip dikenal sebagai "dividend aristocrat" karena membagikan dividen rutin selama puluhan tahun.
- Di luar negeri contohnya seperti Coca-Cola dan Johnson & Johnson.