Jakarta, IDN Times - Kata resesi ekonomi dalam beberapa bulan terakhir cukup masif diperbincangkan. Resesi disebut-sebut sebagai hal yang memberikan pengaruh signfikan kepada kehidupan mereka. Wajar bila masyarakat akhirnya tertarik dengan fenomena sekaligus istilah tersebut dalam ekonomi.
Tanda-tanda datangnya resesi sudah dirasakan masyarakat. Salah satu contoh yang bisa dirasakan jelas adalah banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga menurunnya daya beli masyarakat lantaran penghasilannya tergerus.
Belakangan ini, bukan hanya resesi ekonomi yang santer jadi pembicaraan, Ada juga yang namanya depresi ekonomi. Dua fenomena itu mungkin saja terjadi pada semua negara di dunia, termasuk Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan resesi dan depresi ekonomi ya? Berikut IDN Times beri penjelasannya buat kamu!