Jakarta, IDN Times – Indonesia dinilai relatif aman dari dampak resesi yang diperkirakan baru akan berakhir di akhir 2023 atau di awal 2024. Kebijakan makro yang diambil Indonesia dinilai membuat kondisi relatif aman tersebut.
“Misalnya saja, untuk mengontrol inflasi, Indonesia tidak hanya menggunakan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan BI, tapi juga dibarengi dengan menjaga keterjangkauan harga pangan di pasar dan di tingkat petani,” jelas Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (23/1/2023).
Resesi adalah memburuknya kondisi perekonomian negara selama dua kuartal berturut-turut yang ditandai dengan penurunan GDP, meningkatnya pengangguran dan penurunan produktivitas pada sektor riil. Penyebab utama resesi ekonomi kali ini adalah naiknya suku bunga bank sentral negara-negara kekuatan utama dunia sebagai upaya dalam menekan inflasi.