Menurut analis pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, pelemahan dolar AS terhadap rupiah didorong oleh sentimen pasar terhadap perang dagang antara AS dengan China.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menuduh Pemerintah AS memanfaatkan tarif dan sanksi moneter untuk memaksa negara-negara membatasi perdagangan mereka dengan China. Beijing bahkan mengancam akan memberikan balasan terhadap AS.
"Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dalam konflik perdagangan China-AS yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan AS mengenakan tarif hingga 145 persen pada barang-barang China, yang menyebabkan China mengenakan bea masuk balasan," ucap Ibrahim dalam keterangannya.