Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Yunicee tenggelam di pelabuhan Gilimanuk pada Selasa (29/6/2021). (dok. IDN Times/Istimewa)
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan keberadaan truk ODOL di kapal berpotensi menyebabkan kerusakan pada struktur pintu rampa, geladak kapal dan juga nosel alat pemadam. Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan tinggi muatan juga bisa menyebabkan radius sprinkler sembur menjadi tidak efektif.
"Dan yang tak kalah membahayakannya adalah jarak antar kendaraan di geladak kendaraan semakin pendek. Hal ini menyebabkan kesulitan akses bagi awak kapal pada saat melakukan penanganan kebakaran," kata Soerjanto dalam keterangan resmi.
Dari sisi angkutan penyeberangan dalam hal ini kapal angkutan ODOL akan mempengaruhi berkurangnya kemampuan daya angkut kapal dari sisi jumlah unit kendaraan yang masuk. Pada garis sarat yang sama, jumlah unit kendaraan berkurang karena berat kendaraan per unit sudah melebihi batas. Meningkatnya dimensi kendaraan membuat kapasitas angkut ruangan geladak kendaraan semakin berkurang. Selain itu pemuatan kendaraan di atas geladak menjadi semakin rumit dikarenakan ukuran kendaraan yang semakin besar. Akibat dari kondisi ini, operasional di pelabuhan akan semakin lama.
Dari catatan KNKT, ditemukan beberapa kecelakaan yang menjadikan kendaraan ODOL sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan di kapal, sebagai berikut:
- Tenggelamnya kapal WINDU KARSA di Perairan Kolaka (27 Agustus 2011)
- Tenggelamnya kapal RAFELIA 2 di perairan Selat Bali (4 Maret 2016)
- Kandas dan tenggelamnya kapal LESTARI MAJU di perairan Selat Selayar (3 Juli 2018)
- Patahnya pintu rampa kapal NUSA PUTRA di Pelabuhan Merak (27 Desember 2018)
- Tenggelamnya kapal BILI di Sungai Sambas (20 Februari 2021)
- Tenggelamnya kapal YUNICEE di Perairan Selat Bali (29 Juni 2021)
- Terbaliknya kapal SATYA KENCANA III di Pelabuhan Kumai (19 Oktober 2022).
KNKT menyatakan, dalam kasus Tenggelamnya Kapal Yunicee yang mengakibatkan korban meninggal 11 orang meninggal dunia, dan 13 orang hilang, ditemukan salah satu faktor yang berkontribusi adalah saat kapal bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, jumlah muatan telah melebihi kapasitas (overload), sehingga benaman kapal (draft) mendekati geladak kendaraan.
Temuan KNKT dalam proses investigasi jumlah muatan berlebih tersebut salah satunya juga diakibatkan dari pengangkutan truk ODOL.
Pengaruh ODOL terhadap angkutan penyeberangan ini sendiri bila dikaitkan dengan sarana yang ada ternyata juga sangat berkaitan. Keberadaan