Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah menyusun sejumlah kerangka ekonomi makro di dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Salah satunya adalah laju nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dirancang pada level Rp16.100 per dolar AS.
Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Chatib Basri menyatakan, hal tersebut sebagai target yang masuk akal ditetapkan oleh pemerintah.
"Saya setuju ya karena kalau dilihat rupiah per hari ini (Jumat) di Rp15.600, tapi kan menurut saya pasar itu terlalu euforia ya. Jadi mungkin nanti kalau the Fed menurunkan bunga tidak seperti ekspektasi pasar, rupiahnya bisa mengalami pelemahan lagi, jadi angka Rp16.100 saya kira itu sensible," tutur Chatib dalam program Ngobrol Seru IDN Times, dikutip Minggu (18/8/2024).