Ilustrasi petani, sedang menanam padi. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Guna mendukung para petani, pemerintah lewat BUMN di bidang asuransi, yaitu Jasindo menghadirkan produk asuransi pertanian, yakni AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi) dan AUTSK (Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau).
Sekretaris Perusahaan Jasindo, Brellian Gema menyatakan, AUTP dan AUTSK merupakan suatu bentuk perlindungan kepada para petani dan peternak agar mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam menjalankan kegiatan mereka.
"Dengan begitu, para petani dapat memusatkan perhatian pada pengelolaan usaha tani dan peternakan yang lebih baik, lebih aman, dan lebih menguntungkan," kata Brellian.
Brellian menjelaskan, AUTP memberikan perlindungan kepada petani dari ancaman resiko gagal panen sebagai akibat resiko banjir, kekeringan, penyakit, dan serangan Organisme Pengganggu Tanaman.
Hingga akhir 2024, sebanyak 5,8 juta hektare lahan pertanian telah diberikan perlindungan melalui program AUTP ini. Selain itu, Jasindo telah memberikan manfaat bagi lebih dari 9 juta petani di seluruh Indonesia.
Untuk bisa mendapatkan manfaat AUTP, petani cukup membayar premi Rp180 ribu dan menggarap atau memiliki lahan maksimal 2 hektare serta dengan kriteria lahan irigasi atau lahan tadah hujan yang dekat dengan sumber air.
“Kami memahami risiko yang dihadapi oleh petani setiap musimnya, dan program AUTP adalah cara kami untuk mengurangi kecemasan tersebut,” kata Brellian.
Melalui perlindungan ini, Jasindo berharap dapat membantu petani untuk terus berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Brellian juga menjelaskan, komitmen Jasindo untuk mengurangi risiko dalam gagal panen yang diakibatkan dari bencana alam, hama, dan penyakit akan terus diperluas dengan melakukan kerja sama dan kolaborasi bersama Kementerian terkait, pemerintah daerah, dan komunitas pertanian.
“Melalui produk asuransi yang memberikan perlindungan terhadap usaha tani ini, kami sebagai ekosistem BUMN berupaya untuk terus mendukung misi dan program Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran agar tercipta kemandirian bangsa,” tutur Brellian.