Logo World Bank (www.worldbank.org)
Selain itu, Bank Dunia juga membahas Kerangka Kerja Kemitraan (Country Partnership Framework atau CPF) baru untuk Sri Lanka. Dengan tujuan, untuk membantu memulihkan stabilitas ekonomi dan sektor keuangan, serta membangun fondasi yang kuat untuk pemulihan yang hijau, tangguh dan inklusif.
"CPF dibentuk, saat negara sedang mengalami krisis ekonomi yang parah. Sehingga berdampak buruk pada kehidupan dan mata pencaharian masyarakat yang menuntut adanya reformasi untuk menstabilkan ekonomi dan melindungi masyarakat miskin dan rentan," tutur Bank Dunia.
Kondisi krisis yang dialami Sri Lanka akan berimplikasi pada naiknya tingkat kemiskinan hingga 2 kali lipat, dari semula 13,1 persen menjadi 25 persen di antara tahun 2021 dan 2022 atau bertambah 2,5 juta orang miskin. Kemiskinan ini bakal meningkat lagi 2,4 persen di tahun ini.