Ilustrasi Australia (IDN Times/Isidorus Rio)
Dalam memproduksi baterai kendaraan listrik, ada dua komoditas tambang utama yang harus dimiliki, yakni nikel dan lithium. Indonesia sendiri adalah produsen nikel terbesar di dunia. Lalu, Australia adalah pemasok utama lithium dunia.
Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan kerja sama dengan Pemerintah Australia Barat untuk mengeksplorasi peluang kemitraan dalam mineral kritis untuk industri baterai dan kendaraan listrik. Kerja sama itu telah dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati hari ini, di Perth, Australia Barat.
"Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk bersama-sama mengembangkan pabrik manufaktur baterai di Indonesia dengan memanfaatkan lithium Australia dan investasi yang menguntungkan, sehingga dapat merealisasikan potensi cadangan nikel Indonesia dan tenaga kerja yang melimpah," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid dikutip dari keterangan resmi, Selasa (21/2/2023).