Seorang pasien COVID-19 meletakkan kedua tangan di kepalanya. (ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner)
Sementara itu, Ariston menilai bahwa naiknya angka COVID-19 dalam negeri turut menjadi pemicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini.
Hal itu mungkin akan berlangsung lama jika pemerintah kembali memberlakukan pembatasan guna meredam angka penularan COVID-19.
"Tercatat penambahan kasus baru lebih dari 9.000 kasus, mungkin yang tertinggi sejak awal tahun. Bila angka ini berlanjut, mungkin ada pembatasan yang lebih ketat yang bisa menganggu perekonomian," jelas Ariston.
Potensi penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS juga didukung oleh kondisi dalam negeri dengan adanya perilisan data survei tingkat keyakinan konsumen bulan Mei oleh Bank Indonesia (BI).
Atas dasar itu, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bakal melemah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan sore nanti.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp14.240 dengan potensi support di kisaran Rp14.170," kata dia.