Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah mungkin bakal mengalami tekanan di awal pekan ini karena pasar mengantisipasi hasil rapat The Fed Kamis dini hari pekan ini.
Menurut CME FedWatch Tool, saat ini pasar berekspektasi kemungkinan 80 persen Bank Sentral AS akan menaikan suku bunga sebesar 75 basis poin. Sementara itu, sisanya kemungkinan 100 basis poin.
"Potensi kenaikan yield di AS ini mendorong penguatan dolar AS. Ekspektasi pasar tersebut dipicu oleh level inflasi AS yang masih tinggi di atas 8 persen dan pernyataan para petinggi The Fed yang menginginkan inflasi turun dengan kebijakan pengetatan moneter yang agresif," kata Ariston saat dikonfirmasi oleh IDN Times pada Senin (19/9/2022).