B20 Indonesia Digitalization Task Force sukses menggelar forum dialog G20-B20 secara hybrid, di Jakarta, Kamis (7/7/2022). (Dok. KADIN)
Arsjad Rasjid, tuan rumah penyelenggara Forum B20 Indonesia sekaligus Ketua Umum KADIN Indonesia memaparkan setidaknya ada 4 kunci manfaat yang dapat Indonesia raup dari perhelatan B20 Indonesia 2022.
Pertama, Indonesia dapat mendorong agenda-agenda berkelanjutan melalui rekomendasi kebijakan upaya pemulihan ekonomi global yang sudah disusun 6 task force dan 1 action council.
“Melalui forum B20, komunitas bisnis internasional dapat bersama-sama membantu pemerintah memformulasikan, merumuskan, merekomendasikan serta mengadvokasi kebijakan yang terkait pemulihan sosial ekonomi menjadi policy paper,” jelas Arsjad.
Kedua, menurut Arsjad, melalui Forum B20 ini Indonesia bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan dari komunitas global untuk menjadi pusat investasi di kawasan Asia Tenggara.
“Dengan berkesempatan menjadi tuan rumah G20-B20, Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia segala peluang investasi, kestabilan ekonomi serta kemudahan berusaha yang Indonesia miliki sehingga investor bisa tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ujarnya.
Ketiga, rangkaian Konferensi B20 yang diadakan offline di Bali pada November ini dipastikan akan berpengaruh besar pada sektor konsumsi, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), dan pariwisata. Pertemuan ini juga akan membawa penghasilan dalam bentuk devisa dan diperkirakan meningkatkan konsumsi dalam negeri hingga US$119,2 juta atau setara dengan Rp1,69 triliun dan PDB domestik hingga Rp7,43 triliun.
Keempat, dengan Indonesia sebagai tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia dapat membuka potensi pertumbuhan ekonomi bagi negara berkembang, tidak terbatas pada sektor digitalisasi, UMKM, transisi hijau yang adil dan terjangkau.
“Kami akan mengundang Global CEO untuk hadir di Indonesia. Kalau kita bisa menjelaskan arti Indonesia Incorporated sesungguhnya, yaitu kolaborasi erat antara perusahaan swasta dan pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik, serta potensi investasi Indonesia di sektor-sektor unggulan, tentu ini dapat meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia demi pengembangan perekonomian nasional,” jelasnya