Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) membeberkan dampak memanasnya konflik Iran dan Israel terhadap bisnis mereka. Sebagaimana diketahui, konflik geopolitik kedua negara di jazirah Arab tersebut menimbulkan gangguan terhadap rantai pasok sejumlah komoditas, seperti minyak dan gas (migas) hingga urea serta fosfat yang jadi bahan baku pupuk.
SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kaltim, Wisnu Ramadhani pun menceritakan kondisi ketika konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina pecah pada awal 2022 silam. Hal itu disampaikan Wisnu sebagai pembanding dengan konflik Iran-Israel.
"Timur Tengah pemasok energi terbesar di Eropa dan Rusia. Berkaca pada kejadian perang Ukraina dan Rusia, di mana Rusia membatasi pasokan atau jualan pupuknya. Di sana penghasil KCL dan fosfat terbesar, Ukraina juga penghasil fosfat," tutur Wisnu kepada awak media, dikutip Rabu (1/5/2024).
"Pada saat itu apa yang terjadi di dunia dampaknya ke kita adalah harga naik berkali lipat, harga sangat tidak wajar karena demand tetap, supply terbatas. Apalagi itu akhir tahun masuk musim dingin kebutuhan energi di Eropa meningkat," imbuhnya.