Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku heran dengan munculnya perdebatan soal bahan bakar etanol 10 persen atau E10.
E10 merupakan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan 10 persen etanol dan 90 persen bensin murni. Dia mempertanyakan alasan kebijakan tersebut dipersoalkan, padahal telah diterapkan di banyak negara.
"Nah kita kok masih dipersoalkan hal-hal yang ya mungkin sekolahnya terlalu pintar mungkin, karena saya sekolahnya di Google nggak ada kali ya," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).