Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di ITJ Plumpang
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di ITJ Plumpang (IDN Times/Pitoko)

Intinya sih...

  • Masyarakat tidak perlu ragu dengan stok BBM Pertamina

  • Strategi Pertamina hadirkan motoris

  • Pertamina waspadai wilayah rawan bencana

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan kebutuhan pasokan BBM dan LPG dari The Integrated Terminal Jakarta (ITJ) di Plumpang, Jakarta Utara sanggup memenuhi 15 persen kebutuhan nasional.

Selain itu, ITJ juga bakalan mampu memenuhi 45 persen permintaan BBM dan LPG dari Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Bahlil pun menegaskan, stok BBM nasional di atas standar minimum pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

"Alhamdulillah, saya tadi mendapat pemaparan langsung dari Direksi Pertamina dan dari BPH Migas bahwa untuk stok BBM nasional kita di atas standar minimum. Standar minimum kita ada yang 17 hari, ada 18 hari, tapi ini di atas itu, artinya rata-rata di atas 18 hari ya, sekitar 20 hari," ujar Bahlil kepada media di ITJ Plumpang, Minggu (28/12/2025) malam.

1. Masyarakat tidak perlu ragu dengan stok BBM Pertamina

Ilustrasi truk BBM Pertamina. (IDN Times/Istimewa).

Bahlil juga menyampaikan, semua jenis BBM mulai dari Solar hingga Pertamax Green dan Turbo berada dalam stok aman, terutama jelang Tahun Baru 2026.

Selain itu, stok LPG dari ITJ Plumpang juga dipastikan aman oleh Bahlil.

"Dapat dipastikan untuk urusan Solar, kemudian bensin 90 ya, Pertalite, kemudian 95 (Green) dan Turbo, itu semua kebutuhan kita di atas standar minimum nasional. Jadi gak perlu ada keraguan apa-apa. LPG juga di atas standar minimum nasional," kata Bahlil.

2. Strategi Pertamina hadirkan motoris

Layanan motoris BBM Pertamina. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Sementara itu, Integrated Terminal Jakarta Pertamina, Miftahul Ulum, turut memastikan Pertamina berupaya untuk terus lancar mendistribusikan BBM dan LPG selama puncak libur Nataru 2025/2026.

Kesiapan yang dilakukan Pertamina didasari oleh identifikasi berbagai potensi kendala selama periode Nataru, seperti kemacetan dan cuaca ekstrem di kawasan wisata atau jalur utama kendaraan.

Miftahul menjelaskan, beberapa kawasan wisata yang berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas di antaranya adalah Ciater, Carita, hingga Merak. Kemudian jalur kendaraan yang diproyeksikan mengalami kepadatan meliputi Nagreg, ruas tol arah Cikampek, dan akses ke Bandung.

"Sebagai langkah antisipasi kami menyiapkan beberapa cara seperti motoris atau motor yang bisa dekat ketika ada kemacetan, kehabisan BBM kami bisa menyediakan motoris," ujar Miftahul.

3. Pertamina waspadai wilayah rawan bencana

Truk BBM Pertamina. (dok. Pertamina)

Bukan hanya soal kemacetan, perhatian pun diberikan khusus oleh Pertamina terhadap kemungkinan gangguan distribusi BBM dan LPG akibat cuaca ekstrem, seperti tanah longsor dan banjir.

Miftahul pun menyebutkan sejumlah wilayah yang rawan bencana saat curah hujan tinggi. "Kemudian untuk beberapa wilayah yang rawan longsor terjadi biasanya di daerah Sukabumi. Kemudian juga banjir biasanya terjadi di beberapa lokasi seperti Bekasi, Tasikmalaya, Bandung, dan Ciamis," kata Miftahul.

Editorial Team