Pertumbuhan ekonomi Rusia dan Ukraina akan menyusut masing-masing 10 persen dan 20 persen pada 2022, menurut European Bank for Reconstruction and Development (EBRD) pada akhir Maret 2022, tulis Al Jazeera. Angka yang diraih Rusia berpotensi lebih tinggi akibat bertambahnya sanksi yang diberikan negara-negara Barat.
Di sisi lain, sekitar 200 ribu warga Rusia berisiko kehilangan pekerjaan di Moscowkarena perusahaan-perusahaan Barat telah menghentikan operasinya terkait invasi ke Ukraina, kata Walikota Moskow Sergei Sobyanin pada Senin (18/04/2022), dilansir RFE/RL.
Pemerintah lokal telah menyetujui program senilai 41 juta dolar AS untuk mendukung memperluas pekerjaan di Moskow dengan memberikan pelatihan dan "pekerjaan penting secara sosial" sementara, tulis Sobyanin di blognya.
Di Ukraina sendiri, perekonomian pastinya tak jalan, khususnya di kota-kota yang hancur akibat serangan pasukan Rusia. Apalagi hampir 3,7 juta penduduk Ukraina melarikan diri ke negara-negara lain demi menyelamatkan nyawa mereka.