Jakarta, IDN Times - Bank Mandiri menilai perekonomian Indonesia hingga akhir kuartal II masih menunjukkan indikator yang positif meskipun di tengah tekanan eksternal yang semakin besar dari perang Rusia dan Ukraina. Terlebih, tekanan angka inflasi global yang meningkat dan kenaikan suku bunga acuan The Fed yang cukup agresif juga masih menjadi ancaman.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan tingkat volatilitas memang meningkat usai keluarnya angka inflasi Amerika Serikat sebesar 8,6 persen yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar dan merupakan inflasi AS tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
"Kenaikan inflasi tersebut tentu saja semakin memicu ekspektasi pasar akan kebijakan The Fed yang akan lebih ‘hawkish’ dengan kenaikan suku bunga ke depan yang tetap agresif," kata Andry, Rabu (22/6/2022).