Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bendera AS (unsplash.com/David Vives)
Ilustrasi Bendera AS (unsplash.com/David Vives)

Intinya sih...

  • Pengadilan memerintahkan penggunaan dana darurat untuk bantuan pangan.

  • Pemerintah setujui pembayaran sebagian manfaat SNAP pada November 2025.

  • Shutdown terus memengaruhi layanan publik dan bantuan sosial.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Gedung Putih mengumumkan akan mengurangi jumlah pembayaran bantuan pangan bagi sekitar 42 juta warga Amerika Serikat (AS) akibat terjadinya shutdown pemerintah yang berkepanjangan. Kebijakan ini diterapkan sementara pemerintah masih belum menyepakati anggaran, sehingga layanan publik menjadi terganggu.

Keputusan pengurangan ini muncul setelah dua pengadilan federal pada akhir Oktober 2025 memerintahkan administrasi Presiden Donald Trump untuk menggunakan dana darurat sebesar 4,65 miliar dolar AS (Rp77,7 triliun), guna menutupi sebagian biaya program bantuan nutrisi pada November 2025. Namun, pembayaran hanya akan diberikan secara parsial karena dana tersebut belum cukup menutup seluruh kebutuhan.

1. Pengadilan perintahkan penggunaan dana darurat untuk bantuan pangan

Dua hakim federal di Massachusetts dan Rhode Island memutuskan bahwa pemerintah harus menggunakan dana darurat sebesar 4,65 miliar dolar AS (Rp77,7 triliun) untuk dana bantuan pangan pada November 2025.

"Tidak ada keraguan bahwa dana kontinjensi adalah dana yang disetujui Kongres dan perlu digunakan untuk menjalankan program ini," kata Hakim John McConnell dari Rhode Island pada Senin (3/11/2025), dilansir India Today.

Hakim lain, Indira Talwani dari Massachusetts, juga mengizinkan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menggunakan dana tambahan sebesar 17 miliar dolar AS (Rp284,3 triliun), namun Pemerintahan Trump menolak menggunakan dana cadangan ini karena dialokasikan untuk program nutrisi anak-anak.

2. Pemerintah setujui pembayaran sebagian manfaat SNAP pada November 2025

Departemen Pertanian AS menginformasikan kepada pengadilan di Rhode Island bahwa mereka akan menggunakan dana kontinjensi untuk membiayai hanya 50 persen dari alokasi manfaat Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP) untuk 42 juta penerima manfaat. Hal ini berarti manfaat yang biasanya diterima penuh akan dipotong setengahnya bulan ini.

"Kami akan memenuhi kewajiban untuk menghabiskan seluruh dana kontinjensi SNAP hari ini," kata Patrick Penn, wakil sekretaris USDA untuk layanan nutrisi, dilansir USA Today.

Namun, pemerintah tidak akan mengkompensasi kekurangan dana tersebut dengan sumber lain, sehingga penerima manfaat baru dan bantuan bencana tidak akan menerima pembayaran pada November 2025. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran dampak signifikan terhadap keluarga berpenghasilan rendah yang sangat bergantung pada bantuan pangan.

3. Shutdown terus memengaruhi layanan publik dan bantuan sosial

Shutdown pemerintah semakin memperparah keterbatasan layanan publik di AS, mendekati rekor shutdown terlama dalam sejarah negara tersebut. Situasi ini menyebabkan meningkatnya tekanan pada berbagai program sosial penting, termasuk bantuan kesehatan dan asuransi di bawah Affordable Care Act.

Dalam sidang pengadilan pekan lalu, para hakim mengingatkan bahwa penghentian dana pemerintah tidak menghapuskan program SNAP, hanya pendanaannya yang dihentikan.

"Shutdown pemerintah lewat pendanaan tidak menghilangkan SNAP, melainkan hanya pendanaannya," kata Hakim McConnell.

Pemerintah tetap didesak mencari dana tambahan untuk memulihkan pembayaran penuh bantuan pangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team