Antrian beras oleh warga di depan kios pada pasar besar Ngawi. IDN Times/ Riyanto
Arief menegaskan bahwa program bantuan pangan maupun beras SPHP yang disalurkan selama ini tidak memiliki kepentingan politik di pemilihan presiden (pilpres) 2024. Adapun pilpres akan digelar pada 14 Februari mendatang.
Dia menyampaikan, program bantuan pangan dan beras tersebut justru untuk membantu masyarakata menengah ke bawah di tengah naiknya harga.
""Percayalah bahwa tidak mungkin kami melakukan itu, kita harus jaga sama-sama," ujarnya.
Adapun penyaluran SPHP pada tahun ini sebanyak 1,2 juta ton. Dia menjelaskan, dalam kemasan beras SPHP tersebut memuat logo Bapanas dan Perum Bulog agar masyarakat secara luas juga bisa saling mengawasi.
"Bahwa beras ini adalah beras pemerintah," ucap dia.
Dia mengungkapkan, bantuan beras SPHP terbukti turut membantu perekonomian nasional untuk tetap menjaga inflasi di level rendah, 2,57 persen. Selain itu, membantu masyarakat menengah ke bawah untuk tetap bisa membeli beras.