Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Lebih rinci, belanja negara yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat tersebut meliputi perlindungan sosial, petani dan UMKM. Salah satunya, Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Ada pula Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM, dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) untuk 96,7 juta peserta, serta berupa bantuan benih, mulsa, pupuk organik, alat atau mesin pertanian, dan bantuan ternak.
Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan subsidi dan kompensasi listrik untuk 39,3 juta pelanggan, dan subsidi LPG 3 Kg untuk 4,7 juta metrik ton. Selanjutnya, subsidi dan kompensasi untuk 10.224,5 ribu kilo liter bahan bakar minyak (BBM), dan subsidi perumahan untuk 132,4 ribu unit.
Di sektor pendidikan, ada Program Indonesia Pintar untuk 11,4 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar Kuliah untuk 725,3 ribu mahasiswa, dan Bantuan Operasional Sekolah (Kemenag) untuk 6,3 juta siswa. Serta bantuan operasional perguruan tinggi negeri untuk 197 PTN, serta Kartu Prakerja untuk 804,85 ribu peserta.
Sedangkan di sektor infrastruktur, belanja digunakan untuk pembangunan atau rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, sanitasi dan persampahan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, pelabuhan, bendungan, dan irigasi. Selain itu, untuk bantuan stimulan perumahan gempa Cianjur sebanyak 42,4 ribu kepala keluarga.