Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri BUMN, Erick Thohir (kiri) dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding (kanan). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN akan memberikan bantuan kredit melalui Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) kepada Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI), alias TKI yang sudah kembali ke Tanah Air.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bantuan itu diberikan karena banyak Purna PMI yang perekonomiannya tak membaik saat kembali ke Indonesia. Hal itu diungkapkan usai Erick menggelar pertemuan dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding.

“Ketika masyarakat kita mendapat akses pekerjaan di luar negeri tetapi terkunci dengan faktor-faktor yang akhirnya membelenggu, mereka tidak bisa tumbuh ke depan menjadi sebuah ekonomi yang baik untuk sebuah keluarga,” kata Erick di kantornya, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

1. TKI pulang tambah miskin

Ilustrasi calon TKI NTB yang akan diberangkatkan ke Malaysia.(IDN Times/Muhammad Nasir)

Karding mengatakan, pada faktanya banyak Purna PMI yang makin miskin karena pihak keluarga tak bisa mengelola keuangan dengan baik.

“Jadi saya sering mengatakan beberapa PMI kita kalau pulang itu bukan tambah kaya tapi kadang-kadang tambah miskin banyak masalah cerai bawa pulang anak keluarganya hedon,” tutur Karding.

2. TKI bakal bisa akses KUR

Kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di Jakarta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick mengatakan, pihaknya akan memberikan akses kepada Purna PMI terhadap program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Himbara.

“Karena itu tadi saya sampaikan kami untuk fasilitas Himbara, BNI dan lain-lainnya kita siap mendukung program KUR yang akan diluncurkan oleh pak menteri,” ucap Erick.

3. Bakal ada bantuan CSR juga dari BUMN buat TKI

Pengiriman TKI NTB ke Malaysia. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kembali ke Karding, dia mengatakan pihaknya dan Erick Thohir juga membahas bantuan untuk Purna PMI dalam skema tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

“Jadi tinggal kita kaji sedikit lagi. Lalu nanti kita buat MoU bersama dan termasuk juga hal-hal lain yang support dari beliau CSR dan lain-lain,” ucap Karding.

Editorial Team