Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyampaikan bahwa nilai transaksi aset kripto dari Januari hingga November 2022 mengalami penurunan lebih dari 50 persen mencapai angka Rp296,66 triliun. Angka tersebut turun signifikan dibandingkan dengan 2021 yang sebesar Rp859,4 triliun.

“Ada penurunan lebih dari 50 persen,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappebti Kemendag Didid Noordiatmoko dikutip dari ANTARA, Sabtu (7/1/2023).

Didid mengatakan pihaknya mencatat terjadi peningkatan terhadap pelanggan terdaftar aset kripto dari 11,2 juta pengguna menjadi 16,55 juta pengguna pada 2022.

1. Pasar kripto diproyeksi akan bangkit di 2023

ilustrasi aset kripto (unsplash.com/@michael_f)

Didid memproyeksikan aset kripto akan mulai bangkit di 2023 secara perlahan. Berdasarkan data Statista Global Consumer Survey yang menggunakan media survei pada responden yang berinvestasi  kripto di Amerika Serikat pada 2022 sebesar 18 persen, sedangkan penduduk yang baru merencanakan berinvestasi sebesar 15 persen.

Sementara pada 2020, popularitas pemilik aset kripto adalah sebesar 8 persen naik menjadi 11 persen.

2. Ada 151 koin baru kripto yang di review awal 2023

Editorial Team

Tonton lebih seru di