Jakarta, IDN Times - Pembatalan pemberangkatan jemaah haji tahun 1441 H atau 2020 Masehi menjadi pukulan bagi maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan akibat pembatalan ini, maskapai nasional itu kehilangan pendapatan sekitar 10 persen.
"Jadi kalau haji dibatalkan, buat Garuda tentu kehilangan pendapatan cukup signifikan. Ini pukulan cukup besar buat Garuda," kata Irfan dalam konferensi pers daring, Jumat (5/6).
Lalu, apa strategi Garuda Indonesia untuk mengatasi kehilangan pendapatan tersebut?