Menkeu, Sri Mulyani (IDN Times/Auriga Agustina)
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti Indonesia perlu waspada. Karena mesin pertumbuhan Indonesia ada pada sektor konsumsi, investasi dan ekspor. Untuk itu pemerintah akan melakukan sejumlah cara menekan resesi tidak terjadi di Indonesia.
“Hari ini pemerintah akan menggunakan seluruh mekanisme anggarannya untuk menjadi salah satu untuk substitusi di sisi konsumsi dan di sisi investasi maupun ekspor,” kata dia.
Pada kuartal II ini ia menyebut terjadi penurunan cukup tajam terhadap sektor perdagangan, manufaktur, pertambangan dan transportasi.
“Transportasi ternyata walaupun sudah ada relaksasi tidak pulih karena orang tidak melakukan travelling meskipun terjadi masih sangat kecil pemulihannya. Sehingga kontraksi di sektor transportasi dan pertambangan berkontribusi negative growth yang cukup dalam di kuartal II,” ujarnya.
Sri Mulyani mengingatkan, langkah-langkah subsitusi tersebut tidak bisa bisa cuma mengandalkan APBN saja. Untuk itu ia berharap sektor perbankan bisa segera pulih. Salah satu tujuannya agar UMKM sebagai salah satu penggerak dan penyumbang perekonomian terbesar Indonesia bisa bangkit kembali.
“Makanya kita gunakan penempatan dana pemerintah di perbankan, kita luncurkan kredit penjaminan sehingga antara bank dan korporasi dan usaha terutama UMKM bisa pulih kembali,” ucapnya.