Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Perdagangan Indonesia dan Braintrust Think Policy Mari Elka Pangestu merespons rencana pemerintah terhadap kebijakan pembatasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurutnya, kebijakan tersebut perlu dipahami dari sudut pandang luas untuk melihat dampaknya secara menyeluruh. Kesimpulan tersebut muncul dalam diskusi "Ruang Tengah" yang diadakan Think Policy pada 9-10 Juli 2024.
“Isu ini bukan hanya tentang kesehatan dan polusi, tetapi juga ekonomi. Polusi yang menurunkan hasil kesehatan akan berdampak pada produktivitas dan pertumbuhan ekonomi,” kata Mari Elka dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).
Dia menekankan subsidi yang produktif memerlukan penargetan yang tepat dan metode penyampaian yang efektif. Penting untuk mengidentifikasi penerima kompensasi yang sesuai dan merancang mekanisme distribusi subsidi secara detail. Selain itu, transisi menuju penghapusan subsidi harus dilakukan secara bertahap dengan jadwal yang jelas.