Jakarta, IDN Times - Staf Ahli untuk direksi BUMN tengah menjadi sorotan, lantaran Menteri BUMN Erick Thohir baru saja mengeluarkan Surat Edaran Nomor SE-9/ /MBU/08/2020 tentang Staf Ahli Bagi Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang berisi bahwa direksi BUMN boleh memiliki staf ahli hingga lima orang dan akan digaji maksimal Rp50 juta.
Nyatanya, Kementerian BUMN bukan pertama kali mengatur soal staf ahli direksi BUMN. Staf ahli direksi awalnya diatur dalam Surat Nomor S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011. Larangan ini dipertegas lagi dalam Surat Edaran Nomor : SE- 04 /MBU/09 /2017, yang ditandatangani oleh Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno pada 29 September 2017.
Lalu apa bedanya aturan terkait staf ahli di era Erick Thohir dan Rini Soemarno?