Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
SCHATZ Salon & Rias Pengantin (Dok. Image Dynamics)

Jakarta, IDN Times - Menjalankan bisnis di bidang jasa saat pandemik COVID-19 terasa sangat berat. Sekar, pemilik SCHATZ Salon & Rias Pengantin, tahu betul soal itu. Salon khusus untuk perempuan yang mempekerjakan 7 karyawan tetap dan 5 karyawan part-time itu terpuruk di tengah pandemik.

Di tengah physical distancing yang diterapkan pada masa ini, aneka perawatan dari ujung rambut hingga kaki yang jadi andalan salon ini jelas tidak bisa ditawarkan. Salon ini pun menyediakan galeri berisi busana pengantin, kebaya wisuda, dan pakaian adat anak. 

"Biasanya di bulan puasa, usaha rias pengantinnya mengalami peningkatan omzet hingga 100 persen karena itu merupakan peak season untuk menikah," tutur Sekar kepada IDN Times.

Namun, semuanya berbeda pada Ramadan tahun ini. Semua orang work from home, tidak boleh berkumpul dan menggelar resepsi. "Bisnis tidak semulus di tahun-tahun sebelumnya, malah mengalami penurunan drastis," sambungnya.

1. Dengan berat hati menutup salon

SCHATZ Salon & Rias Pengantin (Dok. Image Dynamics)

Akhirnya, dengan berat hati Sekar menutup salon di gedung tiga lantai tersebut. Dia juga membatalkan beberapa pelayanan rias pengantin sejak pertengahan Maret karena maraknya kasus COVID-19.

"Masih banyak yang menghubungi di media sosial ingin melakukan treatment, tapi saya mau mendukung pemerintah juga melindungi karyawan dan pelanggan,” ungkap berusia 35 tahun ini.

2. Penghasilan bisnis kuliner turut menurun

Editorial Team

Tonton lebih seru di