Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A CP 203 rute Mangga Besar-Glodok-Kota sepanjang 1,44 km. (dok. Hutama Karya)
Proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A CP 203 rute Mangga Besar-Glodok-Kota sepanjang 1,44 km. (dok. Hutama Karya)

Jakarta, IDN Times - Proyek MRT Jakarta Fase 2A CP 203 rute Mangga Besar-Glodok-Kota sepanjang 1,44 kilometer (km) masih dalam proses konstruksi.

Dalam proyek itu, PT Hutama Karya (Persero) turut terlibat dalam pengerjaan stasiun bawah tanah pada jalur Glodok dan Kota dengan luas 52,196 meter persegi (m2), serta tunnel (terowongan) sepanjang 684 m x 2 yang dimulai sejak bulan September 2021.

1. Perkembangan pembangunan stasiun bawah tanah dan tunner mencapai 42,97 persen

Proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A CP 203 rute Mangga Besar-Glodok-Kota sepanjang 1,44 km. (dok. Hutama Karya)

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan per awal 2024 ini, perkembangan proyek sudah mencapai 42,97 persen. Proyek tersebut nilainya mencapai Rp3,8 triliun.

“Pembangunan ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berjalan dengan progres signifikan dari rencana awal,” ujar Tjahjo dikutip dari keterangan resmi, Selasa (9/1/2024).

2. Hutama Karya percepat pengerjaan Stasiun Glodok dan Kota

Proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A CP 203 rute Mangga Besar-Glodok-Kota sepanjang 1,44 km. (dok. Hutama Karya)

Dalam proyek yang digarap melalui kerja sama operasi (KSO) antara Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta (SMCC) dan Hutama Karya (SMCC-HK) ini, pekerjaan yang dilakukan antara lain menggarap desain maupun bangunan yaitu D-Wall (dinding penahan tanah), penggalian, struktur, MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing), arsitektur, reinstatement serta bored tunnel sepanjang 1,368 km.

Adapun pekerjaan yang sudah selesai hingga saat ini pada stasiun Glodok adalah membangun D-Wall, penggalian serta struktur dengan menyisakan pengerjaan MEP dan arsitektur.

Sedangkan pada Stasiun Kota, pekerjaan yang telah selesai adalah membangun D-Wall serta untuk penggalian, struktur, MEP maupun arsitektur masih dalam proses penyelesaian.

3. Objek cagar budaya jadi hambatan pengerjaan proyek

Proyek kereta Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A CP 203 rute Mangga Besar-Glodok-Kota sepanjang 1,44 km. (dok. Hutama Karya)

Dalam pengerjaannya, Tjahjo mengaku KSO SMCC-HK menghadi tantangan, seperti ditemukan ODCG (Objek Diduga Cagar Budaya) pada saat proses konstruksi, serta lokasi proyek yang sempit dan berdekatan dengan bangunan cagar budaya maupun milik perorangan sehingga perlu penanganan khusus.

“Pada prosesnya, tim di lapangan telah menyiapkan strategi penanganan dengan berkoordinasi kepada para ahli di bidang arkeologi untuk menangani benda cagar budaya tersebut serta menjalin kerja sama dengan tim ahli bangunan gedung (TABG) agar proses pengerjaan tidak berdampak pada bangunan lain di sekitar lokasi proyek,” ujar Tjahjo.

Dalam upaya percepatan pengerjaan, Hutama Karya menerapkan beberapa teknologi dan inovasi, seperti penggunaan alat-alat berteknologi Jepang khususnya dengan mesin pengebor terowongan atau Tunnel Boring Machine (TBM).

Selain itu, KSO juga melakukan pengadaan sumber daya khusus untuk mengerjakan proyek terowongan, mempercepat proses fabrikasi serta mengubah sequence (tahapan konstruksi).

Editorial Team