Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Stablecoin bisa pengaruhi kedaulatan rupiah, lebih dari 99% investor kripto masih mengandalkan dolar AS

  • Pengembang Web3 butuh dukungan regulasi untuk tidak ketinggalan dalam kompetisi adopsi Web3 secara global

  • Investor kripto diminta lebih bijak hadapi tren pasar dan tidak mudah tergiur proyek berorientasi keuntungan cepat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Chief Marketing Officer (CMO) PT Pintu Kemana Saja (PINTU), Timothius Martin menilai posisi Indonesia dalam investasi kripto global dari sisi regulasi cukup maju.

"Posisi Indonesia di peta kripto global dari sisi regulasi sangat maju dan bahkan bisa menjadi yang terbaik di Asia dan berpotensi jadi role model di global. Adanya bursa kripto CFX, lembaga kustodian dan kliring meningkatkan keamanan bagi user crypto Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (24/8/2025).

Selain itu, Timothius menyampaikan performa aplikasi PINTU juga menunjukkan tren positif. Per Juli 2025, aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 10 juta kali. Monthly Trade User (MTU) pada periode yang sama bahkan mencatatkan angka tertinggi sejak 2021.

"Produk Pintu Futures untuk perdagangan derivatif crypto juga menembus rekor tertinggi dengan naik secara bulanan lebih dari 170 persen. Ini membuktikan bahwa PINTU menjadi aplikasi utama untuk masyarakat Indonesia berinvestasi dan trading aset kripto," sebutnya.

1. Stablecoin dinilai bisa pengaruhi kedaulatan rupiah

ilustrasi mata uang digital (IDN Times/Aditya Pratama)

Co-Founder & CEO IDRX Nathanael Christian menyoroti soal penggunaan stablecoin di Indonesia. Dia menekankan lebih dari 99 persen investor kripto masih mengandalkan dolar Amerika Serikat (AS) yang didukung stablecoin.

"Ini secara tidak sadar kita menaruh uang rupiah kita di US Treasury di AS, sama saja uang rupiah kita keluar dari negara Indonesia," paparnya.

Nathanael menilai situasi tersebut perlu disikapi bersama oleh regulator dan pelaku usaha. Dia berharap ke depan transaksi kripto di Indonesia dapat lebih banyak menggunakan rupiah.

"Harapannya bukan soal kegunaan rupiah tapi soal kedaulatan rupiah yang tidak boleh tergantikan oleh mata uang lainnya," katanya.

2. Pengembang Web3 butuh dukungan regulasi

ilustrasi mata uang digital (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, Female Web3 Developer Febi Mettasari menekankan peran komunitas kripto dan Web3 di Indonesia. Menurutnya, komunitas memiliki peran penting sebagai wadah edukasi. Namun, komunitas yang paling berkembang saat ini masih didominasi oleh aktivitas trading.

Febi berharap keseimbangan dapat terbangun antara komunitas trading dengan komunitas developer dan builders. Hal itu penting agar masyarakat tidak hanya mengenal kripto sebatas aktivitas jual beli, tetapi juga memahami potensi blockchain untuk kebutuhan lain.

"Bagi developer juga butuh dukungan regulasi agar Indonesia tidak ketinggalan dalam kompetisi adopsi Web3 secara global," tuturnya.

3. Investor kripto diminta lebih bijak hadapi tren pasar

ilustrasi mata uang digital (IDN Times/Aditya Pratama)

Timo berharap investor dan trader kripto lebih bijak dan tidak mudah tergiur proyek berorientasi keuntungan cepat. Dia juga mendorong penguatan ekosistem kripto, sekaligus mendorong pengembangan Web3 agar tidak hanya terbatas pada aktivitas trading.

"Semoga investor dan trader crypto di Indonesia bisa lebih bijaksana, tidak terbawa FOMO proyek cuan cepat," ujarnya.

Pihaknya turut serta dalam Coinfest Asia 2025 dengan menghadirkan sejumlah agenda, antara lain pameran Crypto Museum bertema cyberpunk, kompetisi Pintu Futures Live Trading dengan total hadiah 5.000 dolar AS. Coinfest Asia 2025 dihadiri hampir 1.000 peserta.

Editorial Team