Jakarta, IDN Times - Unit bisnis insurtech Qoala, Qoala Plus menyatakan ingin meningkatkan angka penetrasi asuransi di Indonesia. Hal itu lantaran saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih relatif rendah jika dibandingkan negara-negara tetangga di regional Asia Tenggara.
Director of Business Qoala Plus, Tirto Utomo mengatakan, pasar asuransi di Indonesia masih memiliki potensi yang besar. Menurut data Statista, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia baru mencapai 2,72 pada 2023.
Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa penetrasi asuransi umum di Indonesia baru 0,5 persen, sedangkan Malaysia 1,1 persen, Singapura 0,7 persen, dan Thailand 1,6 persen.
“Pasar asuransi di Indonesia masih sangat muda dan belum berkembang pesat. Namun, kami melihat potensi pertumbuhan yang sangat besar, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi,” ujar Tirto dalam pernyataan resminya kepada IDN Times, Jumat (26/1/2024).