Jakarta, IDN Times - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai belanja pemerintah kurang optimal menjadi penggerak konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi kuartal I.
Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan seharusnya belanja pemerintah bisa menjadi stimulus konsumsi maysarakat investasi dan ekspor lebih besar.
Terlebih pada momentum kuartal I banyak agenda besar seperti Pemilu, gelontoran program bantuan sosial yang cukup besar sepanjang kuartal I, dan Ramadan.
"Jadi belanja pemerintah ini kan bukan hanya sekedar mengeluarkan uang dari APBN tetapi harapannya adalah untuk menggerakkan perekonomian dan menstimulus sisi investasi dan ekspor. Tapi kelihatannya (gelontoran belanja pemerintah) belum sampai kesana," ucapnya dalam diskusi INDEF, Selasa (7/5/2024).