Infografis Hunian Idel Millennial (IDN Times/Aditya Pratama)
Terkait KPR, Millennial nyatanya lebih suka membeli rumah secara kredit. Hal itu sesuai dengan hasil survei IDN pada 2022. Dalam survei bertajuk "Hunian Ideal Kamu yang Seperti Apa," IDN Times berhasil memperoleh 310 responden dengan rentang usia 18-45 tahun. Responden tersebut pun tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, dan Bali.
Dari sisi metode pembelian hunian, mayoritas responden (61,6 persen) memilih kredit pemilikan rumah (KPR) untuk memiliki hunian. Sementara 38,4 persen responden lainnya memilih kas keras untuk membeli rumah.
Bagi mereka yang memilih KPR sebagai metode pembelian rumah merasa 10 tahun sebagai tenor atau jangka waktu cicilan paling ideal (43,2 persen). Kemudian 41,6 persen responden merasa 15 tahun adalah tenor yang ideal. Lalu 13,2 persen responden memilih 20 tahun sebagai tenor ideal membeli hunian dan hanya 1,9 persen responden yang sepakat menyicil pembelian hunian selama 25 tahun.
Adapun mayoritas responden atau sekita 51,3 persen merasa besaran cicilan ideal dalam membeli hunian adalah Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan. Kemudian, 34,5 persen responden memilih Rp1 juta sampai Rp2 juta sebagai besaran cicilan ideal dalam membeli hunian dan sisanya yakni 14,2 persen merasa Rp5 juta ke atas sebagai besaran cicilan ideal saat membeli rumah.
Dalam membeli hunian, sebanyak 59 persen responden mengaku membutuhkan peran orang tua, sedangkan 41 persen sisanya merasa tidak membutuhkan peran orang tua. Dari angka tersebut, dukungan moral dari orang tua memegang peranan penting bagi millennial dalam membeli rumah. Hal itu terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa 59,2 persen responden sepakat menjadikan hal tersebut sebagai peran orang tua mereka dalam membeli hunian.
Sementara 43,5 persen persen responden menganggap peran orang tua dalam membeli hunian adalah untuk membantu menemukan lokasi yang tepat. Kemudian, 24,6 persen responden menyatakan peran orang tua dalam membeli hunian adalah untuk membantu pemberian uang muka alias DP.