Menurut Aakar, advisor Jouska juga tidak pernah menyarankan klien untuk membeli saham LUCK. Advisor Jouska sebelumnya tidak mengetahui bahwa dana klien yang dikelola oleh Mahesa akan dibelikan saham apa, karena ini adalah ranah kesepakatan antara klien dengan Mahesa.
"Advisor Jouska baru mengetahui adanya pembelian saham LUCK pada saat review portofolio yang berlangsung secara periodik," ungkapnya.
"Terkait keluhan klien tentang advisor Jouska menyarankan untuk jangan menjual saham LUCK adalah saat advisor kami hanya mengingatkan klausul perjanjian antara klien dengan Mahesa di mana klien tidak boleh intervensi karena bisa mengganggu rencana pembentukan portofolio saham dari tim Mahesa," lanjut Aakar.
Ketika harga saham LUCK turun, kata Aakar, tim Jouska juga berharap masih ada kemungkinan untuk harga saham LUCK rebound berdasarkan insight dari broker di Mahesa. Sehingga tim Jouska masih berusaha supaya klien Jouska bisa menjual sahamnya di harga yang lebih baik. “Kami berusaha mencarikan jalan keluar yang terbaik buat klien dari situasi pasar modal yang kurang bagus. Supaya klien bisa menjual kembali di harga yang lebih bagus,” kata Aakar.
Sebagai pemegang saham pasif dan komisaris, Aakar juga menyesalkan dan memohon maaf atas kelalaiannya dalam mengawasi operasional Mahesa. “Fokus utama kami adalah kepentingan klien dan menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan kegaduhan. Saya memohon maaf atas kelalaian saya mengawasi dan turut menanamkan modal pada Mahesa sejak awal, dan juga mohon maaf karena saya lalai dalam berkomunikasi dengan klien mewakili pihak ketiga."