Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani optimistis ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh 5,2 persen (yoy). Proyeksi ini sejalan dengan pulihnya kondisi ekonomi global dan stabilnya ekonomi domestik.

"Perekonomian Indonesia diperkirakan masih tumbuh kuat pada 2024, sebesar 5,2 persen," kata Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Kamis, (8/2/2024).

1. Faktor penopang ekonomi tahun ini

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Keyakinan itu berdasarkan dinamika global dan potensi perekonomian domestik Indonesia. Dari sisi dinamika ekonomi global, kata dia, perlambatan ekonomi dunia diperkirakan masih berlanjut pada tahun ini.

Menkeu pun memastikan, pemerintah akan terus memantau risiko perlambatan perekonomian global. Berdasarkan data, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook edisi Januari 2024, memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,1 pesen pada 2023 dan 2024.

"Dari sisi domestik, inflasi yang diperkirakan relatif stabil, dampak penyelenggaraan pemilu terhadap konsumsi mayarakat maupun pemerintah, serta kebijakan sektor perumahan yang sudah digulirkan pada kuartal IV 2023 akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan 2024," tutur Sri Mulyani. 

2. APBN 2024 masih jadi shock absorber

Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN November (IDN Times/Triyan)

Dia menegaskan, anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN 2024 masih akan diarahkan sebagai penahan gejolak atau shock absorber. APBN juga diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan.

Dalam situasi ekonomi global yang melambat dan penuh ketidakpastian ini, Kemenkeu juga melihat perekonomian Indonesia tetap tumbuh kuat dan stabil.

3. Pertumbuhan ekonomi 2023 kuat dan berkualitas

ilustrasi kebijakan ekonomi (Pixabay.com)

Bendahara Negara menegaskan perekonomian Indonesia menunjukan kinerja positif dengan tumbuh kuat dan stabil, meski berada dalam situasi ekonomi global yang melambat dan penuh ketidakpastian.

Secara keseluruhan, perekonomian di tahun 2023 mencatatkan pertumbuhan yang kuat di kisaran 5,05 persen (yoy). 

"Namun tidak hanya kuat, pertumbuhan ekonomi juga berkualitas, ditunjukkan dengan menurunnya tingkat pengangguran dan kemiskinan. Hal ini tentu tidak lepas dari peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat dan tingkat inflasi yang terkendali," tuturnya.

Selain itu, pemerintah merespons tanda-tanda perlambatan ekonomi sebagai dampak dari pelemahan global melalui paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. 

"Alhamdulillah meski tahun 2023 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat signifikan, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik, ditopang oleh aktivitas permintaan domestik yang masih kuat, khususnya aktivitas konsumsi dan investasi”, ujarnya. 

Editorial Team