Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga (IDN Times/Aditya Pratama)
Perry membeberkan ada 3 alasan mengapa pihaknya optimistis dampak tapering tak akan sebesar taper tantrum pada 2013 silam. Pertama, menurut Perry The Fed berkomunikasi dengan jelas terkait kebijakan-kebijakannya.
"Fed mengkomunikasikan secara jelas kerangka kerja, kebijakannya seperti apa, perkiraan ekonomi seperti apa, khususnya inflasi, pengangguran, dan juga rencana taperingnya. Itu jelas dan sering dikemukakan. Dan tentu saja dengan demikian pasar semakin memahami bagaimana pola kerja dari Fed," tutur dia.
Kedua, BI menyiapkan kebijakan triple intervention untuk mengatasi dampak tapering terhadap Tanah Air, antara lain Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), di pasar spot, hingga di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
"Insyaallah ini cukup bisa kita lakukan dengan tentu saja kebijakan triple intervention, koordinasi BI dengan Kemenkeu dalam mengelola bagaimana perbedaan yield SBN dalam dan luar negeri itu tetap akan menarik bagi investor asing untuk membeli SBN," ujarnya.
Terakhir, Perry mengatakan cadangan devisa negara sebesar 137,4 miliar dolar AS cukup untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.