Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)
Berbagai sentimen tersebut, kata Edi, menyebabkan hampir semua mata uang Asia mengalami pelemahan yang mendorong spot marketnya juga mengalami pelemahan terutama di sesi pagi ini.
Dengan kondisi ini, BI pun terus menstabilkan rupiah melalui tiga metode. Pertama, intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian atau penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Kedua kebijakan melanjutkan twist operation melalui penjualan SBN di pasar sekunder untuk tenor pendek. Guna meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing.
Langkah ketiga adalah instrumen operasi moneter valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) berupa term deposit (TD) valas DHE sebagai instrumen penempatan oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia.
"BI masuk pasar baik di spot maupun DNDF untuk memastikan keseimbangan supply-demand terjaga dengan baik, dan untuk memastikan tidak terjadi gejolak nilai tukar yang tinggi," katanya.