Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penampakan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Jakarta, IDN Times - Indonesia masih melakukan negosiasi dengan pihak China Development Bank (CDB) atau Bank Pembangunan China, terkait struktur pinjaman dan penjaminan cost overrun atau pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Jadi, atas pembengkakan biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah diupayakan agar dapat dipenuhi melalui skema 25 persen ekuitas dan 75 persen pinjaman.

"Saat ini kami sedang juga mengisi porsi 75 persennya pinjaman, melalui pinjaman dari CDB yang saat ini sedang negosiasi untuk struktur penjaminan dari Kementerian Keuangan," kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (23/11/2022).

1. Pembengkakan biaya kereta cepat capai 1,44 miliar dolar AS

Penampakan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Dia menjelaskan penetapan cost overrun proyek KCJB berdasarkan asersi 1 dan 2 oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yaitu sebesar 1.449.603.071 dolar AS.

Porsi ekuitas Indonesia atas cost overrun proyek KCJB berdasarkan asersi 1 dan 2 adalah sebesar 217,5 juta dolar AS atau setara Rp3,2 triliun. Jadi sisanya akan dipenuhi melalui pinjaman kepada Bank Pembangunan China.

2. Ada dua alternatif skema pinjaman kepada CDB

Editorial Team

Tonton lebih seru di