Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pupuk Kaltim (IDN Times/Uni Lubis)

Bontang, IDN Times - Setelah membukukan laba mengesankan pada tahun 2021, senilai Rp 6,17 triliun, terbesar dalam sejarahnya, PT Pupuk Kaltim (PKT) memulai 2022 dengan optimistis. Pada kuartal 1 2022, PKT membukukan laba bersih Rp3,19 triliun, meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan dengan kuartal 1 2021 (year on year). 

Keunggulan operasional, perluasan jangkauan pasar, serta diversifikasi usaha jadi strategi pertumbuhan PKT untuk bawa industri petrokimia domestik ke kancah global.

1. Kemampuan membaca tren pasar, serta intelijen pasar bantu kinerja moncer

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melalui program PKT Proaktif menyalurkan bantuan 30 ton oksigen medis. (Dok. PKT)

Kondisi pasar global yang kinclong di tahun lalu, berlanjut ke 2022 dan menjadi salah satu faktor sehingga laba yang diraih menggembirakan. Windfall membantu, pastinya, tetapi mitigasi, antisipasi dan intelijen pasar juga menentukan.

"Berbekal kemampuan produksi dan teknologi kompleks yang kami miliki, lalu dimotori oleh inovasi dan SDM unggul, kami optimis dapat memanfaatkan peluang dari prospek pasar petrokimia," kata Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi, dalam diskusi dengan pemimpin redaksi media massa nasional di kantor pusatnya di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (7/6/2022).

"Kami mampu menyediakan produk-produk pupuk untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik maupun memaksimalkan peluang di pasar global.  Tren permintaan juga kami prediksi terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi global yang tentu meningkatkan suplai pangan.  Tren tersebut juga tercermin dalam kinerja positif perusahaan, yang kami pertahankan di kuartal pertama tahun ini,” Rahmad menambahkan.

2. Tiga fokus pilar utama strategi pertumbuhan Pupuk Kaltim

Dirut Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi di Bontang, Kaltim. (IDN Times/Uni Lubis)

Kinerja positif korporasi PKT diklaim sebagai hasil penerapan strategi pertumbuhan yang bertumpu pada tiga pilar, yakni:

  1. Keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur
  2. Keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan,
  3. Keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global. Tiga strategi perusahaan ini untuk meraih keseimbangan antara 3P (People, Planet, Profit). 

Untuk mempertahankan konsistensi kinerja positif produktivitas dan keunggulan profesional, Pupuk Kaltim memperkuatnya dengan menanamkan kultur inovasi internal di PKT. 

"Salah satu contohnya adalah menggiatkan proses riset dan implementasi beragam teknologi mutakhir yang ditujukan untuk memberikan efisiensi energi dan pemakaian bahan baku, seperti dengan dilakukannya proses revitalisasi unit ammonia Pabrik-2 yang nantinya dapat menurunkan pemakaian gas bumi hingga 4 mmbtu/ton,” kata Direktur Operasi dan Produksi PKT, Hanggara Patrianta.

3. Transformasi digital secara komprehensif jadi andalan

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melalui program PKT Proaktif menyalurkan bantuan 30 ton oksigen medis. (Dok. PKT)

Dalam pertemuan itu, Pupuk Kaltim menunjukkan monitoring kegiatan bisnis dari hulu ke hilir yang dilakukan secara digital. Dari produksi, distribusi, hingga teknologi pemupukan, PKT membuat 16 Aplikasi dan diklaim berhasil meningkatkan produktivitas hingga 141 persen.

“Tentunya kami sangat bangga atas berbagai capaian perusahaaan ini. Namun demikian capaian-capaian tersebut tidak lepas dari pemenuhan peran utama kami terhadap kemajuan dan keberlanjitan sektor pertanian domestic, dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, serta menjaga rantai pasok pupuk subsidi di dalam wilayah tanggung jawab perusahaan sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah,” ujar Rahmad.

4. ESG jadi fokus, sambil memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar

Pupuk Kaltim (IDN Times/Uni Lubis)

Selain keunggulan operasional dan inovasi teknologi yang dimiliki, aspek keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan kaidah Environment, Social and Governance (ESG) menjadi prioritas perusahaan. Ini dituangkan pada visi dan misi kegiatan sosial perusahaan yang mengusung konsep Creating Shared Value (CSV) yang fokus kepada tiga pilar utama,yakni pembangunan ekonomi (UMKM), Kesehatan masyarakat, dan pendidkan.

Menurut Rahmad, komitmen diwujudkan lewat berbagai program yang dijalankan PKT di wilayah operasi kota Bontang, di antaranya:

  • Dari sisi teknologi pertanian PKT telah menerapkan digitalisasi secara menyeluruh yang akan diperkuat melalui pemanfaatan Big Data dalam program MAKMUR, program kemitraan pertanian terpadu yang dipelopori PKT dan bertujuan untuk memberikan solusi khusus untuk pertanian melalui alokasi sumber daya yang lebih baik dan peningkatan kemandirian.
  • Dari aspek sosial dan Pendidikan, PKT mencanangkan program Beasiswa Pendidikan Vokasi Industri (setara D1) bagi anak-anak Indonesia Timur yang telah dilaksanakan selama dua tahun terakhir.  Selain mendapat jatah sertifikat setara Diploma 1, para peserta yang dinyatakan kompeten nantinya akan menerima sertifikat profesi dari PKT maupun Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
  • Dari aspek ekonomi, terdapat beragam mitra binaan, usaha mandiri masyarakat di Bontang.  Bahkan di tahun 2022, tiga mitra binaan PKT, budidaya tanaman obat keluarga oleh kelompok Makrifah Herbal, inkubatur bisnis Permata Bunda dan LPK Suvi Training, telah berhasil menjadi Lembaga independen yang dinilai mampu untuk berusaha secara mandiri di berbagai sektor yang dikembangkan selama masa pembinaan oleh PKT dalam jangka waktu 4-5 tahun terakhir.

"Alhamdulillah MAKMUR telah diadopsi oleh Kementerian BUMN," ujar Rahmad.

Pupuk Kaltim merupakan salah satu anggota PT Pupuk Indonesia (Persero) Group dan menjasi produsen pupuk urea terbesar di Indonesia.  Pupuk Kaltim memiliki lima unit pabrik Urea, lima unit pabrik Amoniak dan pabrik NPK. PKT berdiri di kawasan industri seluas 625 hektar, 13 Pabrik PKT mampu memproduksi pupuk urea sebesar 3,43 juta ton/tahun, Amoniak sebesar 2,74 juta ton/tahun, dsn NPK sebesar 300 ribu ton/tahun.  

Editorial Team