Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo saat ditemui dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025. (Dok/Istimewa),
Menurut Anggoro Eko Cahyo, pencapaian ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas berbasis syariah. Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa emas menawarkan fleksibilitas tinggi bagi nasabah. Emas mudah digadaikan kapan pun nasabah membutuhkan dana, dan juga dapat dicicil dengan mudah bagi mereka yang ingin memilikinya secara bertahap.
Selain itu, harga emas yang cenderung terus meningkat turut mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi. Bahkan, pada pagi ini, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah menembus angka Rp2.296.000 per gram, yang menunjukkan tren kenaikan harga yang konsisten.
“Saya rasa usaha bullion ini sangat positif. Emas kini menjadi investasi yang aman dan tentu saja mudah diakses oleh masyarakat, memberikan mereka kesempatan untuk berinvestasi dengan cara yang sesuai dengan prinsip syariah,” ujar Anggoro.
Tidak hanya usaha bullion berbasis syariah, BSI juga fokus mengembangkan ekosistem ekonomi syariah (sharia/Islamic economy ecosystem) di seluruh sektor halal, termasuk makanan dan minuman, fesyen, serta perjalanan ibadah.
“Pelaksanaan haji, umrah, dan juga ekosistem Islam lainnya, termasuk industri makanan halal, fesyen halal, serta travel umroh, adalah ekosistem yang kami dorong juga,” ujar Anggoro.