Jakarta, IDN Times - Hilirisasi industri sawit berhasil meningkatkan nilai tambah dalam perekonomian Indonesia. Berbagai produk turunan dari Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) menunjukkan peningkatan nilai tambah yang signifikan.
Analis Kebijakan Madya PKPN Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Nursidik Istiawan mencontohkan minyak goreng memiliki nilai tambah sebesar 1,31 kali lipat dari CPO dasar, margarin sebesar 1,86 kali lipat, dan kosmetik bahkan mencapai 3,88 kali lipat.
Selain produk-produk tersebut, hilirisasi sawit juga menghasilkan produk lain seperti biodiesel dengan nilai tambah 1,33 kali; lemak cokelat 1,73 kali; fatty acid 1,88 kali; fatty alcohol 1,60 kali; dan surfaktan dengan nilai tambah 2,66 kali lipat.
"Jadi cukup tinggi peran dari kelapa sawit terhadap industri yang selanjutnya dan ini perlu kita teruskan," katanya dalam Press Tour Belitung 2024: Kontribusi Sawit untuk APBN dan Perekonomian, dikutip Rabu (28/8/2024).