Roy menuturkan, perseroan secara konsisten menunjukkan tren kinerja keuangan yang membaik dari tahun ke tahun. Ini terlihat dari peningkatan pendapatan sebesar 25,33 persen CAGR selama periode 2021 hingga 2023.
"Peningkatan pendapatan perseroan ini sebagian besar disebabkan perkembangan bisnis perseroan melalui entitas anak PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang bergerak di bidang penjualan kendaraan listrik," ujar Roy.
Selain itu, PT Bakrie Metal Industries (BMI) dan entitas anak perseroan yang bergerak di bidang fabrikasi baja bergelombang, fabrikasi pipa baja dan konstruksi baja dan PT Bakrie Indo-Infrastructure (BIIN) yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa infrastruktur termasuk infrastuktur telekomunikasi.
Roy menjelaskan, tren kkinerja positif ini juga bisa terlihat dari meningkatnya laba usaha perseroan selama tiga tahun berturut-turut, masing-masing sebesar Rp20,69 miliar, Rp231,91 miliar dan Rp348,31 miliar, dengan rata-rata marjin laba usaha sebesar 5,51 persen.
Pada periode 2021 hingga 2023, perseroan memiliki laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp63,67 miliar pada 2021, Rp266,13 miliar pada 2022, dan Rp237,46 miliar pada 2023.
"Rata-rata tiga tahun atas laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp189,09 miliar," ucapnya.
Perseroan, kata dia, memiliki prospek yang baik, terbukti dengan adanya laba tahun berjalan yang positif dalam laporan keuangan konsolidasian tahunan yang diaudit selamatiga tahun berturut-turut, masing-masing sebesar Rp86,78 miliar pada 2021, Rp306,15 miliar pada 2022, dan Rp264,46 miliar pada 2023.