Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Intinya sih...

  • Danantara menerapkan prinsip kehati-hatian dalam aksi korporasi

  • Operasional Agrinas Pangan Nusantara tetap berjalan normal meski ada pengunduran diri Joao

  • Joao mengundurkan diri karena birokrasi di Danantara dianggap rumit dan menghambat pelaksanaan tugas Presiden Prabowo Subianto

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times -  Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani buka suara soal pengunduran diri Joao Angelo De Sousa Mota dari posisi Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).

Rosan mengatakan pihaknya menghargai keputusan pengunduran diri tersebut.

"Danantara Indonesia menghormati keputusan pribadi Bapak Joao Angelo De Sousa Mota untuk mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara. Keputusan ini kami hargai sebagai langkah profesional, dan akan diproses sesuai ketentuan serta tata kelola perusahaan yang berlaku," kata Rosan dikutip dari keterangan resmi, Senin (11/8/2025).

1. Danantara terapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap aksi korporasi

Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Rosan juga memberikan penjelasan soal pengawasan yang dilakukan Danantara pada Agrinas Pangan Nusantara. Dia mengatakan, pihaknya memang menerapkan kajian kelayakan pada seluruh aksi korporasi.

"Danantara Indonesia menerapkan prinsip Good Corporate Governance secara ketat di seluruh aspek operasional. Setiap aksi korporasi, termasuk di PT Agrinas Pangan Nusantara, dilaksanakan setelah melalui kajian kelayakan yang komprehensif dan sesuai prosedur yang berlaku," tutur Rosan.

Hal itu disebabkan pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap proses pengambilan keputusan untuk mendukung keberlanjutan kinerja perusahaan, serta menjaga kepercayaan pemangku kepentingan.

"Sebagai pengelola investasi strategis, Danantara Indonesia berkomitmen pada transparansi, akuntabilitas, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh entitas usaha," ujar Rosan.

2. Operasional Agrinas Pangan Nusantara tak tetap berjalan normal

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/VadhiaLidyana)

Meski ada pengunduran diri Joao, Rosan memastikan operasional Agrinas Pangan Nusantara tetap berjalan normal.

"Layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan akan dilaksanakan seperti biasa. Proses transisi kepemimpinan akan dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana untuk memastikan kelancaran program strategis serta kesinambungan arah dan tujuan perusahaan.perusahaan," ucap Rosan.

3. Joao singgung birokrasi di Danantara rumit

Direktur Utama Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sebelumnya, Joao membeberkan alasannya mengundurkan diri dari posisi Dirut Agrinas Pangan Nusantara. Salah satunya adalah birokrasi yang rumit di Danantara sebagai pengelola BUMN. Menurutnya, birokrasi yang rumit itu menghambat pelaksanaan tugas dari Presiden Prabowo Subianto.

"Saya ingin menyampaikan bahwa birokrasi yang dijalankan dengan Danantara masih tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Bapak Presiden yang ingin memotong atau mempercepat," kata Joao dalam keterangannya.

Joao mengatakan, Danantara harusnya bisa mempercepat pelaksanaan titah Presiden Prabowo Subianto. Sayangnya, menurut dia, birokrasi yang berbelit itu dijadikan orientasi dalam bisnis.

"Itu yang selama ini yang menghambat proses atau perintah-perintah Bapak Presiden, yang di mana para pembantunya yang selalu bilang, 'iya pak, iya pak, iya pak', tapi pelaksanaannya tidak ada eksekusi, dan bertele-tele, dan tidak fokus dengan kondisi dan situasi," tutur Joao.

Selama enam bulan berdiri, menurut Joao Agrinas Pangan Nusantara tak bisa menjalankan program kerjanya. Pihaknya hanya diminta studi kelayakan (feasibility study) berulang kali.

"Itulah birokrasi-birokrasi yang masih tetap dipertahankan dan dipraktikkan di dalam Danantara, sehingga sampai hari ini pun kami masih dimintakan lagi feasibility studies, yang sampai hari ini mungkin sudah ketiga, atau keempat kali yang kami serahkan," ucap dia.

Editorial Team