Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Utama BEI, Iman Rachman (dok. Bursa Efek Indonesia)
Direktur Utama BEI, Iman Rachman (dok. Bursa Efek Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024 mendatang kemungkinan besar akan terpengaruh ajang lima tahunan pemilu presiden dan legislatif. Kendati begitu, pergerakan IHSG diprediksi bakal menguat jika dibandingkan secara historis dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan BEI 2023 di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

"Pasar modal Indonesia cenderung mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun-tahun politik. Kita bicara historikal dan jelang akhir tahun indeks kita meningkat. Pergerakan IHSG dari 1999 sampe 2019 positif," kata Iman.

1. Pergerakan IHSG kala tahun politik

Ilustrasi IHSG. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data BEI, ketika Pemilu 1999 IHSG mengalami pertumbuhan hingga 70,06 persen year on year (yoy). Kemudian pada 2004 ketika pemilihan presiden dilakukan secara langsung untuk pertama kalinya, IHSG juga masih mendapatkan pertumbuhan positif, yakni 44,56 persen.

Selanjutnya pada Pemilu 2009, IHSG bahkan tumbuh 86,98 persen yoy dan pada Pemilu 2014 IHSG kembali tumbuh positif meskipun lebih kecil, yakni 22,29 persen yoy. Sementara itu pada Pemilu 2019, IHSG tetap tumbuh walaupun sangat kecil, yakni 1,70 persen yoy.

"Bursa kita telah menghadapi berbagai macam fluktuasi di harian. Namun, kita bisa lihat dengan jangka waktu yang lebih panjang, lebih dari 5 tahun, trennya positif," kata Iman.

2. Kapitalisasi pasar juga ikut naik

ilustrasi pertumbuhan (freepik.com/freepik)

Selain IHSG yang tumbuh positif, market cap alias kapitalisasi pasar juga mencatatkan kenaikan selama tahun-tahun pemilu.

Pada Pemilu 1999, market cap pasar modal Indonesia tumbuh 157,11 persen yoy. Selang 5 tahun kemudian tepatnya pada Pemilu 2004 market cap tersebut kembali tumbuh sebesar 47,7 persen yoy.

Selanjutnya berurutan saat Pemilu 2009, 2014, dan 2019 market cap pasar modal Indonesia tercatat tumbuh 87,59 persen, 23,92 persen, dan 3,44 persen.

3. Optimisme investor

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sejalan dengan itu, optimisme investor juga turut tercermin lewat transaksi investor asing yang selalu mencatat net buy kala tiba tahun pemilu.

Pada Pemilu 1999, nilainya sebesar Rp12,11 triliun, Pemilu 2004 tercatat Rp18,81 triliun, Pemilu 2009 Rp13,29 triliun, Pemilu 2014 Rp42,60 triliun, dan pada Pemilu 2019 sebesar Rp49,2 triliun.

"Memang sampai dengan hari ini kita net sell sekitar Rp7 triliun, masih ada, masih negatif, tapi secara total dengan obligasi kita tumbuh lebih dari Rp60 triliun," ucap Iman.

Dengan melihat data historis tersebut, Iman berharap kinerja IHSG pada 2024 bisa tetap positif dengan penopang utamanya berasal dari sektor konsumsi, komunikasi, dan perbankan.

Editorial Team